Tuesday 15 March 2011

Refleksi Harlah ke-47 IMM


Pada tanggal 14 Maret 2011, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) telah menapaki usia 47 tahun , usia yang cukup matang bagi sebuah gerakan kemahasiswaa. IMM merupakan salah satu dari sekian organisasi mahasiswa yang lahir pada orde lama. Dibawah kepemimpinan Soekarno bangsa ini berhasil mengarungi perseteruan ideologi meskipun masih menyisakan kegetiran yang diakibatkan oleh konflik politik. IMM yang hadir pada saat itu bertujuan untuk mengemban amanat kemerdekaan serta menyelamatkan rakyat dari konflik politik yang tidak ada habisnya. Dalam kondisi pencarian identitas negara, IMM memberikan kontribusi sebanyak-banyaknya kepada pemerintah, dengan bergabung bersama gerakan anti PKI serta ikut mengkonsolidasikan kekuatan mahasiswa. IMM juga ikut andil dalam pembentukan KNPI meskipun dalam sejarah terdapat tragedi yang mengakibatkan IMM tidak tercatat sebagai salah satu pendiri KNPI. Kedekatan IMM dengan beberapa tokoh nasional seperti Soekarno, membawa IMM semakin teguh dalam perjalanan sejarah. Meskipun dalam kelahirannya IMM cukup diperdebatkan, akan tetapi hal itu bagaikan polesan penting yang semakin memperteguh jatidiri IMM.

IMM merupakan eksponen mahasiswa Muhammadiyah yang bergerak dalam tiga bidang yaitu: keagamaan, kemahasiswaa dan kemasyarakatan . Dalam bidang keagamaan, IMM memberikan ruang dialog, terbuka guna menampilkan Islam yang hanif dan menjadi rahmatan lil alamin. Islam merupakan spirit bagi gerak langkah IMM, Islam adalah ruh IMM dan perjuangan IMM adalah untuk meuwujudakan masyarakat yang disinari oleh cahaya Islam yang berkemajuan.
Dunia kemahasiswaan menjadi habitat IMM, begitu halnya kampus sebagai laboratorium intelektual yang digunakan IMM untuk mengintensifkan dialektika para kader. Kemampuan berpikir ilmiah menjadi modal kader IMM untuk berpikir sehat dan idealis. Semuanya itu dimanifestasikan kedalam ruang masyarakat secara umum, perhatian IMM terhadap masyarakat merupakan kewajiban dan identitas IMM, tidak mungkin rasanya bicara perjuangan jika hanya berada di menara gading sambil membaca tulisan-tulisan dosen. IMM senantiasa berjuang bersama rakyat dalam segala bidang, seperti :teknologi, budaya, ekonomi dan politik. IMM mengarahkan seluruh kadernya untukberproses secara maksimal dalam berkontribusi terhadap bangsa. Melalui tiga kompetensi yaitu: Religiusitas, Intelektualitas, Humanitas, IMM memformulasikan diri untuk bersinergi dengan seluruh elemen yang ada. Termasuk didalamnya adalah pemerintah, bagi IMM, Pemerintah merupakan petugas yang menjalankan fungsi negara untuk mensejahterakan rakyat. Jadi sudah menjadi kewajiban bagi IMM untuk mengkontrol serta mendukung program pemerintah. Terkecuali program itu secara jelas telah mengkhianati amanat rakyat, maka menjadi kewajiban bagi IMM untuk ikut melawan kebijakan yang demikian.

Dengan motto “Anggun Dalam Moral, Unggul Dalam Intelektual” IMM terus menerus berbenah, untuk bersama-sama elemen bangsa mewujudkan Indonesia yang mandiri dan bermartabat. Oleh sebab itu perlu adanya sebuah penegasan dan refleksi kembali atas perjuangan IMM selama ini.

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Salam Anda