AL-HAQ, Kritis, Progresif, dan Mencerahkan
Redaksi
Penanggung Jawab : M. Husin Al-Fatah
Pimpinan Redaksi : Siti Zazak Soraya
Sekretaris Redaksi : Eni Putri Setyowati
Redaktur Pelaksana : Ade Ima Afifa, Zainudin Nur Jaman
Lay Outer : AdHiy@
Daftar Isi
Salam Redaksi ..…… 1
Artikel ……………... 2
Suara Alumni ……… 3
Susunan Pengurus ….. 4
Alamat Redaksi : Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Semarang Lantai 2, Jl. Singosari Timur 1-A, Semarang 50242, Telp : 085741926180
Email : pc.immkotasemarang@gmail.com
Salam Redaksi
Membumikan Gerak Ikatan
Sebuah ikatan silaturahim terjalin dengan diawali perkenalan. Teriring salam perkenalan dari dewan redaksi buletin al-haq edisi pertama. Kami mencoba untuk membangun jembatan komunikasi dan dengan kawan-kawan yang merasa termarginalkan melalui buletin ini. Ini adalah wujud sambung rasa kami dari pimpinan terhadap para kader. Apalah artinya jika pimpinannya maju beribu-ribu langkah, namun para kader sebagai grass root gerakan justru tidak merasakannya
Sebagaimana ungkapan Socrates, Gnothi Seauthon (kenalilah dirimu) bahwasanya ada harapan yang ingin dicapai agar para kader semakin loyal dan militant terhadap ikatan. Dalam edisi perdana ini, kami menampilkan visi dan misi ketua umum PC IMM Kota Semarang, sambung rasa bagi alumni PC IMM Kota Semarang, dan tidak lupa memperkenalkan kepengurusan baru PC IMM Kota Semarang
Semoga yang kami sajikan ke hadapan pembaca dapat memberikan pencerahan dan inspirasi dalam setiap langkah gerak. Kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan penerbitan ke depan sangat kami harapkan,.
Selamat Membaca!
SUSUNAN KEPENGURUSAN
PIMPINAN CABANG IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
KOTA SEMARANG
PERIODE 2010 – 2011
Ketua Umum : Muhammad Husin Al-Fatah
Kabid. Organisasi : Ika Purwaningsih
Kabid. Kaderisasi : Nor Efendi
Kabid. Keilmuan : Siti Zazak Soraya
Kabid. Hikmah : Jati Amarullah
Kabid Sosial – Ekonomi : Muhtarom
Sekretaris Umum : Abdillah Nor Fajrin
Sekbid. Organisasi : Rizki Cahyafudin
Sekbid. Kaderisasi : Ngatenin
Sekbid. Keilmuan : Eni Putri Setyowati
Sekbid. Hikmah : Andi Maulana
Sekbid. Sosial – Ekonomi : M. Rizki Said
Bendahara Umum : Siti Sumaroh
Anggota Bid.Kaderisasi : Dyah Fitri Arian
Anggota Bid. Keilmuan : Ade Ima Afifa Himayati, Zainudin Nur Jaman
Anggota Bid. Hikmah : Abdillah Insani
Anggota Bid. Sosial – Ekonomi : Andayani Nurfaizah
Buletin ini terbit sebulan sekali. Terbit sebagai ajang untuk berkarya bagi para kader. Redaksi mengundang immawan dan immawati untuk berpartisipasi aktif dalam penerbitan buletin ini. Bagi yang berminat silahkan kirim tulisan ke meja redaksi. Tulisan yang diterbitkan akan mendapatkan imbalan sepantasnya.
PENEGUHAN KARAKTER IMM KOTA SEMARANG
Oleh : Muhammad Husin Al Fatah*
Sebuah agenda besar gerak ikatan dalam mewujudkan tatanan masyarakat utama menanti kader-kader tangguh IMM Kota Semarang. Agenda bersama yang dapat diwujudkan dengan adanya landasan intelektualitas, humanitas, dan religisiusitas yang mumpuni bagi para kader militan.
Sesuai dengan semangat Musyawarah Cabang XX yang lalu, Pimpinan Cabang IMM Semarang mengambil tema “Progresifitas Gerak Kader Ikatan dalam Mewujudkan Masyarakat Madani.” Secara implisit, pimpinan yang lalu mempunyai harapan agar IMM Cabang ke depan lebih memiliki karakter dalam membangun Kota Semarang. Harapan itu saya kira tidak mengada-ada. Karena secara administrasi dan geopolitik, IMM Semarang berada di Ibu Kota Provinsi yang paling tidak diharapkan dapat menjadi prototype pergerakan IMM di Jawa Tengah.
Kaburnya konsep gerakan, pengkaderan, dan orientasi perjuangan dari tahun ke tahun sedikit banyak mempengaruhi karakter IMM Kota Semarang. Setiap tahun, kebijakan berganti tanpa ada satu tujuan yang sama. Seakan IMM Semarang belum memiliki cetak biru orientasi gerakan yang jelas. Ketidakjelasan orientasi gerakan ini juga mempengaruhi orientasi gerak kader-kader IMM Komisariat se-Semarang. Dan pada akhirnya berimbas pada kualitas intelektualitas kader yang tidak minim karena sedikitnya wacana yang digelontorkan dan eksekusi konsep yang lemah.
Proyeksi ke Depan
Mengingat semangat yang diusung saat MUSYCAB XX yang lalu, kami rasa, IMM Kota Semarang (baca: Cabang) perlu melakukan revivalisasi intelektualitas gerak ikatan dalam mewujudkan tatanan masyarakat berperadaban utama yang kemudian menjadi visi bersama IMM Cabang Kota Semarang. Karena menurut Ali Syariati, seorang tokoh pembaharuan Islam di Irak bahwa pendukung utama perubahan adalah para intelektual yang mempunyai tanggung jawab besar terhadap masa depan bangsanya.
Mari kita kupas sedikit tentang visi bersama ini. Kita gunakan logika sederhana dalam memahami persoalan ini. Fokus gerakan kita adalah membentuk masyarakat madani. Kemudian elemen-elemen yang diperlukan adalah subjek gerakan, Objek gerakan, dan faktor-faktor yang kita sebut dengan komplemen. Kita ibaratkan kader IMM adalah subjek gerakan dan masyarakat umum (wong cilik) adalah objek gerakan. Meski pada akhirnya subjek dan objek tidak boleh dibedakan. Subjek dalam mencapai tujuan pastilah membutuh predikat dalam mengeksekusi sebuah tujuan. Dan objek bisa diletakkan di awal atau di akhir (Diberi kail atau di beri ikan). Nah, subjek dalam mengeksekusi tiap tindakan pastilah harus mempunyai dasar yang kuat atas konsep. Dan penguasaan konsep yang kuat, didapat dari proses individuasi yang dilakukan oleh subjek. Tentunya, proses individuasi antar individu satu dengan yang lain adalah berbeda. Keberbedaan inilah yang menuntut adanya sebuah konsep penajaman intelektual subjek yang seragam dalam kualitas.
Dari alasan inilah, IMM Cabang mencoba meramu sebuah formula yang ampuh dalam mendukung cita-cita yang telah dirumuskan kawan-kawan di awal musyawarah cabang dan musyawarah kerja. Cita-cita ini tidak dapat diwujudkan hanya dalam satu periode kepengurusan saja. Namun, dua, tiga, sampai lima tahun, cita-cita dalam membangun karakter IMM Kota Semarang dapat diwujudkan. Oleh karena itu kami, menyusun beberapa kebijakan taktis dan strategis dalam rangka suksesi agenda gerakan ke depan. Dari program yang menyentuh ranah intern, juga ada beberapa program yang dikhususnkan untuk ranah ekstern. Bagaimana kita bisa mengaktualisasikan wacana kita dalam kehidupan nyata. Ke depan kami menawarkan kepada kawan-kawan kader IMM Kota Semarang untuk melakukan suksesi agenda besar kita. Yaitu, meneguhkan karakter IMM Kota Semarang melalui revivalisasi intelektualitas gerak ikatan. Karena, satu sampai lima tahun ke depan, keadaan Indonesia sudah sangat berbeda dari sekarang.
Billahi fii sabililhaq! Fastabiqul Khairaat!
*Ketua Umum IMM Cabang Semarang 2010-2011
Perdamaian Sebagai Implementasi Ajaran Tauhid
Oleh: Choirudin Rona S.Si*
Wujud dan keesaan Allah SWT adalah suatu kepastian dan kenyataan. Petunjuk yang pertama kali bisa kita dapatkan dan ditempuh adalah dengan cara mencari pelajaran pada jalan yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Maka semua itu ada sesuatu yang jelas bagi yang mau merenungkan dengan kemampuan intelegensianya yang minim sekalipun, tentang kandungan ayat-ayat Allah, baik yang qauliyah dan kauniyah. Kemudian jika ingin melihat berbagai bentuk keindahan binatang dan tumbuh-tumbuhan yang diciptakan-Nya maka akan jelas sekali bahwa ada sesuatu yang cukup menakjubkan dan tersusun secara rapi dan kokoh. Tidak bisa lepas dari adanya Sang Pencipta yang mengaturnya, dan Sang Pelaku yang menentukan serta menakdirkannya. Bahkan fitrah jiwa manusia sekalipun tunduk di bawah kekuasaan dan pengelolaan Sang Penciptanya.
Karena itu, Allah mengutus para nabi untuk mengajak umat manusia kepada ketauhidan dan mengucapkan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah). Sementara mereka tidak pernah diperintah untuk mengatakan “kami memiliki Tuhan dan alam juga memiliki Tuhan”. Karena hal itu sudah dikodratkan di dalam fitrah rasional mereka, sejak mereka masih usia kanak-kanak hingga menjadi dewasa.
Jika kita ingin melukiskan ajaran Islam dalam satu kata, maka kata itu adalah “tauhid”, demikian kesimpulan banyak pakar. Tauhid (keesaan Tuhan) merupakan suatu prinsip lengkap yang menembus seluruh dimensi serta mengatur seluruh aktivitas makhluk. Dari tauhid lahir berbagai ajaran kesatuan yang mengitari prinsip tersebut, misalnya kesatuan alam raya, kehidupan, agama, ilmu, kebenaran, umat, kepribadian manusia dan lain-lain. Kemudian dari masing-masing itu lahir pula tuntunan, dan semua beredar pada prinsip tauhid.
Lingkaran Kesatuan Makhluk-Nya
Perdamaian salah satu tuntunan agama yang terpenting dan terlahir dari pandangan Islam tentang kesatuan alam raya. Sejak dari bagian yang terkecil sampai dengan wujud paling agung merupakan satu kesatuan benda tak bernyawa, tumbuhan layu maupun segar, binatang melata, manusia, bahkan para malaikat. Kesemuanya itu berada dalam kesatuan dan diatur untuk mengarah ke satu tujuan, yakni kepada hakikat tauhid.
Dalam kesatuannya, seluruh makhluk harus bekerjasama. Nah, dari sinilah perdamaian memperoleh pijakan sehingga menjadi keharusan. Perang tidak dibenarkan, kecuali untuk meraih perdamaian atau dalam bahasa Islam disebut sebagai li‘ila kalimatillah (untuk meninggikan kalimat Allah). Kalimat-Nya adalah kehendak-Nya dan kehendak-Nya tercermin dalam ketetapan-Nya yang mengatur sistem kerja alam raya dan kehidupan ini. Karena itu, tidak dibenarkan peperangan atas dorongan ambisi, fanatisme, ras, dan tidak pula untuk kepentingan satu bangsa dengan menindas bangsa lain. Kalaupun peperangan harus terjadi, maka semua yang tidak terlibat langsung harus dipelihara. Pohon dilarang ditebang, lingkungan jangan dinodai, anak-anak, orang tua dan wanita harus dihormati, dan akhirnya bila ada ajakan damai, maka ajakan itu harus disambut. “Jika mereka condong pada perdamaian, maka condong pulalah kepadanya dan berserah dirilah kepada Allah…Jika mereka bermaksud menipumu maka cukuplah Allah sebagai pelindungmu” (QS 8: 61-62).
Perdamaian dunia adalah dambaan Islam. Ini bermula dari kedamaian jiwa setiap pribadi yang kemudian meningkat kepada kedamaian dalam keluarga kecil, masyarakat, dan bangsa hingga seluruh bangsa di dunia. Bahkan hal itu diharapkan terus meningkat sampai terwujudnya kedamaian dengan seluruh makhluk yang berpuncak dengan kedamaian di negeri yang kekal atas anugerah Yang Maha Esa. Itulah yang selalu dimohonkan oleh Nabi SAW dan diajarkan kepada umatnya setiap selesai sholat: “Ya Allah Engkaulah Yang Maha Damai, dari-Mu bersumber kedamaian. Tuhan kami! Hidupkanlah kami dengan penuh kedamaian dan masukkanlah kami (kelak) di surga-Mu, negeri yang penuh kedamaian. Engkau Pemelihara kami, Pemilik keagungan dan kemurahan”.
* Mantan kabid keilmuan PC IMM Kota Semarang Periode 2009/2010
Redaksi
Penanggung Jawab : M. Husin Al-Fatah
Pimpinan Redaksi : Siti Zazak Soraya
Sekretaris Redaksi : Eni Putri Setyowati
Redaktur Pelaksana : Ade Ima Afifa, Zainudin Nur Jaman
Lay Outer : AdHiy@
Daftar Isi
Salam Redaksi ..…… 1
Artikel ……………... 2
Suara Alumni ……… 3
Susunan Pengurus ….. 4
Alamat Redaksi : Gedung Dakwah Muhammadiyah Kota Semarang Lantai 2, Jl. Singosari Timur 1-A, Semarang 50242, Telp : 085741926180
Email : pc.immkotasemarang@gmail.com
Salam Redaksi
Membumikan Gerak Ikatan
Sebuah ikatan silaturahim terjalin dengan diawali perkenalan. Teriring salam perkenalan dari dewan redaksi buletin al-haq edisi pertama. Kami mencoba untuk membangun jembatan komunikasi dan dengan kawan-kawan yang merasa termarginalkan melalui buletin ini. Ini adalah wujud sambung rasa kami dari pimpinan terhadap para kader. Apalah artinya jika pimpinannya maju beribu-ribu langkah, namun para kader sebagai grass root gerakan justru tidak merasakannya
Sebagaimana ungkapan Socrates, Gnothi Seauthon (kenalilah dirimu) bahwasanya ada harapan yang ingin dicapai agar para kader semakin loyal dan militant terhadap ikatan. Dalam edisi perdana ini, kami menampilkan visi dan misi ketua umum PC IMM Kota Semarang, sambung rasa bagi alumni PC IMM Kota Semarang, dan tidak lupa memperkenalkan kepengurusan baru PC IMM Kota Semarang
Semoga yang kami sajikan ke hadapan pembaca dapat memberikan pencerahan dan inspirasi dalam setiap langkah gerak. Kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan penerbitan ke depan sangat kami harapkan,.
Selamat Membaca!
SUSUNAN KEPENGURUSAN
PIMPINAN CABANG IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH
KOTA SEMARANG
PERIODE 2010 – 2011
Ketua Umum : Muhammad Husin Al-Fatah
Kabid. Organisasi : Ika Purwaningsih
Kabid. Kaderisasi : Nor Efendi
Kabid. Keilmuan : Siti Zazak Soraya
Kabid. Hikmah : Jati Amarullah
Kabid Sosial – Ekonomi : Muhtarom
Sekretaris Umum : Abdillah Nor Fajrin
Sekbid. Organisasi : Rizki Cahyafudin
Sekbid. Kaderisasi : Ngatenin
Sekbid. Keilmuan : Eni Putri Setyowati
Sekbid. Hikmah : Andi Maulana
Sekbid. Sosial – Ekonomi : M. Rizki Said
Bendahara Umum : Siti Sumaroh
Anggota Bid.Kaderisasi : Dyah Fitri Arian
Anggota Bid. Keilmuan : Ade Ima Afifa Himayati, Zainudin Nur Jaman
Anggota Bid. Hikmah : Abdillah Insani
Anggota Bid. Sosial – Ekonomi : Andayani Nurfaizah
Buletin ini terbit sebulan sekali. Terbit sebagai ajang untuk berkarya bagi para kader. Redaksi mengundang immawan dan immawati untuk berpartisipasi aktif dalam penerbitan buletin ini. Bagi yang berminat silahkan kirim tulisan ke meja redaksi. Tulisan yang diterbitkan akan mendapatkan imbalan sepantasnya.
PENEGUHAN KARAKTER IMM KOTA SEMARANG
Oleh : Muhammad Husin Al Fatah*
Sebuah agenda besar gerak ikatan dalam mewujudkan tatanan masyarakat utama menanti kader-kader tangguh IMM Kota Semarang. Agenda bersama yang dapat diwujudkan dengan adanya landasan intelektualitas, humanitas, dan religisiusitas yang mumpuni bagi para kader militan.
Sesuai dengan semangat Musyawarah Cabang XX yang lalu, Pimpinan Cabang IMM Semarang mengambil tema “Progresifitas Gerak Kader Ikatan dalam Mewujudkan Masyarakat Madani.” Secara implisit, pimpinan yang lalu mempunyai harapan agar IMM Cabang ke depan lebih memiliki karakter dalam membangun Kota Semarang. Harapan itu saya kira tidak mengada-ada. Karena secara administrasi dan geopolitik, IMM Semarang berada di Ibu Kota Provinsi yang paling tidak diharapkan dapat menjadi prototype pergerakan IMM di Jawa Tengah.
Kaburnya konsep gerakan, pengkaderan, dan orientasi perjuangan dari tahun ke tahun sedikit banyak mempengaruhi karakter IMM Kota Semarang. Setiap tahun, kebijakan berganti tanpa ada satu tujuan yang sama. Seakan IMM Semarang belum memiliki cetak biru orientasi gerakan yang jelas. Ketidakjelasan orientasi gerakan ini juga mempengaruhi orientasi gerak kader-kader IMM Komisariat se-Semarang. Dan pada akhirnya berimbas pada kualitas intelektualitas kader yang tidak minim karena sedikitnya wacana yang digelontorkan dan eksekusi konsep yang lemah.
Proyeksi ke Depan
Mengingat semangat yang diusung saat MUSYCAB XX yang lalu, kami rasa, IMM Kota Semarang (baca: Cabang) perlu melakukan revivalisasi intelektualitas gerak ikatan dalam mewujudkan tatanan masyarakat berperadaban utama yang kemudian menjadi visi bersama IMM Cabang Kota Semarang. Karena menurut Ali Syariati, seorang tokoh pembaharuan Islam di Irak bahwa pendukung utama perubahan adalah para intelektual yang mempunyai tanggung jawab besar terhadap masa depan bangsanya.
Mari kita kupas sedikit tentang visi bersama ini. Kita gunakan logika sederhana dalam memahami persoalan ini. Fokus gerakan kita adalah membentuk masyarakat madani. Kemudian elemen-elemen yang diperlukan adalah subjek gerakan, Objek gerakan, dan faktor-faktor yang kita sebut dengan komplemen. Kita ibaratkan kader IMM adalah subjek gerakan dan masyarakat umum (wong cilik) adalah objek gerakan. Meski pada akhirnya subjek dan objek tidak boleh dibedakan. Subjek dalam mencapai tujuan pastilah membutuh predikat dalam mengeksekusi sebuah tujuan. Dan objek bisa diletakkan di awal atau di akhir (Diberi kail atau di beri ikan). Nah, subjek dalam mengeksekusi tiap tindakan pastilah harus mempunyai dasar yang kuat atas konsep. Dan penguasaan konsep yang kuat, didapat dari proses individuasi yang dilakukan oleh subjek. Tentunya, proses individuasi antar individu satu dengan yang lain adalah berbeda. Keberbedaan inilah yang menuntut adanya sebuah konsep penajaman intelektual subjek yang seragam dalam kualitas.
Dari alasan inilah, IMM Cabang mencoba meramu sebuah formula yang ampuh dalam mendukung cita-cita yang telah dirumuskan kawan-kawan di awal musyawarah cabang dan musyawarah kerja. Cita-cita ini tidak dapat diwujudkan hanya dalam satu periode kepengurusan saja. Namun, dua, tiga, sampai lima tahun, cita-cita dalam membangun karakter IMM Kota Semarang dapat diwujudkan. Oleh karena itu kami, menyusun beberapa kebijakan taktis dan strategis dalam rangka suksesi agenda gerakan ke depan. Dari program yang menyentuh ranah intern, juga ada beberapa program yang dikhususnkan untuk ranah ekstern. Bagaimana kita bisa mengaktualisasikan wacana kita dalam kehidupan nyata. Ke depan kami menawarkan kepada kawan-kawan kader IMM Kota Semarang untuk melakukan suksesi agenda besar kita. Yaitu, meneguhkan karakter IMM Kota Semarang melalui revivalisasi intelektualitas gerak ikatan. Karena, satu sampai lima tahun ke depan, keadaan Indonesia sudah sangat berbeda dari sekarang.
Billahi fii sabililhaq! Fastabiqul Khairaat!
*Ketua Umum IMM Cabang Semarang 2010-2011
Perdamaian Sebagai Implementasi Ajaran Tauhid
Oleh: Choirudin Rona S.Si*
Wujud dan keesaan Allah SWT adalah suatu kepastian dan kenyataan. Petunjuk yang pertama kali bisa kita dapatkan dan ditempuh adalah dengan cara mencari pelajaran pada jalan yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Maka semua itu ada sesuatu yang jelas bagi yang mau merenungkan dengan kemampuan intelegensianya yang minim sekalipun, tentang kandungan ayat-ayat Allah, baik yang qauliyah dan kauniyah. Kemudian jika ingin melihat berbagai bentuk keindahan binatang dan tumbuh-tumbuhan yang diciptakan-Nya maka akan jelas sekali bahwa ada sesuatu yang cukup menakjubkan dan tersusun secara rapi dan kokoh. Tidak bisa lepas dari adanya Sang Pencipta yang mengaturnya, dan Sang Pelaku yang menentukan serta menakdirkannya. Bahkan fitrah jiwa manusia sekalipun tunduk di bawah kekuasaan dan pengelolaan Sang Penciptanya.
Karena itu, Allah mengutus para nabi untuk mengajak umat manusia kepada ketauhidan dan mengucapkan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah (tiada Tuhan selain Allah). Sementara mereka tidak pernah diperintah untuk mengatakan “kami memiliki Tuhan dan alam juga memiliki Tuhan”. Karena hal itu sudah dikodratkan di dalam fitrah rasional mereka, sejak mereka masih usia kanak-kanak hingga menjadi dewasa.
Jika kita ingin melukiskan ajaran Islam dalam satu kata, maka kata itu adalah “tauhid”, demikian kesimpulan banyak pakar. Tauhid (keesaan Tuhan) merupakan suatu prinsip lengkap yang menembus seluruh dimensi serta mengatur seluruh aktivitas makhluk. Dari tauhid lahir berbagai ajaran kesatuan yang mengitari prinsip tersebut, misalnya kesatuan alam raya, kehidupan, agama, ilmu, kebenaran, umat, kepribadian manusia dan lain-lain. Kemudian dari masing-masing itu lahir pula tuntunan, dan semua beredar pada prinsip tauhid.
Lingkaran Kesatuan Makhluk-Nya
Perdamaian salah satu tuntunan agama yang terpenting dan terlahir dari pandangan Islam tentang kesatuan alam raya. Sejak dari bagian yang terkecil sampai dengan wujud paling agung merupakan satu kesatuan benda tak bernyawa, tumbuhan layu maupun segar, binatang melata, manusia, bahkan para malaikat. Kesemuanya itu berada dalam kesatuan dan diatur untuk mengarah ke satu tujuan, yakni kepada hakikat tauhid.
Dalam kesatuannya, seluruh makhluk harus bekerjasama. Nah, dari sinilah perdamaian memperoleh pijakan sehingga menjadi keharusan. Perang tidak dibenarkan, kecuali untuk meraih perdamaian atau dalam bahasa Islam disebut sebagai li‘ila kalimatillah (untuk meninggikan kalimat Allah). Kalimat-Nya adalah kehendak-Nya dan kehendak-Nya tercermin dalam ketetapan-Nya yang mengatur sistem kerja alam raya dan kehidupan ini. Karena itu, tidak dibenarkan peperangan atas dorongan ambisi, fanatisme, ras, dan tidak pula untuk kepentingan satu bangsa dengan menindas bangsa lain. Kalaupun peperangan harus terjadi, maka semua yang tidak terlibat langsung harus dipelihara. Pohon dilarang ditebang, lingkungan jangan dinodai, anak-anak, orang tua dan wanita harus dihormati, dan akhirnya bila ada ajakan damai, maka ajakan itu harus disambut. “Jika mereka condong pada perdamaian, maka condong pulalah kepadanya dan berserah dirilah kepada Allah…Jika mereka bermaksud menipumu maka cukuplah Allah sebagai pelindungmu” (QS 8: 61-62).
Perdamaian dunia adalah dambaan Islam. Ini bermula dari kedamaian jiwa setiap pribadi yang kemudian meningkat kepada kedamaian dalam keluarga kecil, masyarakat, dan bangsa hingga seluruh bangsa di dunia. Bahkan hal itu diharapkan terus meningkat sampai terwujudnya kedamaian dengan seluruh makhluk yang berpuncak dengan kedamaian di negeri yang kekal atas anugerah Yang Maha Esa. Itulah yang selalu dimohonkan oleh Nabi SAW dan diajarkan kepada umatnya setiap selesai sholat: “Ya Allah Engkaulah Yang Maha Damai, dari-Mu bersumber kedamaian. Tuhan kami! Hidupkanlah kami dengan penuh kedamaian dan masukkanlah kami (kelak) di surga-Mu, negeri yang penuh kedamaian. Engkau Pemelihara kami, Pemilik keagungan dan kemurahan”.
* Mantan kabid keilmuan PC IMM Kota Semarang Periode 2009/2010
No comments:
Post a Comment
Sampaikan Salam Anda