Friday 23 December 2011

QUO VADIS PEMUDA MUHAMMADIYAH

Oleh Abdillah Noor F

Memasuki bulan Oktober dan November tahun 2011 merupakan waktu-waktu dimana kita dapat merenung kembali jiwa kebangsaan kita. Sebagai anak bangsa yang suatu saat akan menggantikan generasi-generasi diatas kita perlu meng- upgrade kualitas mental kebangsaan yang ditandai dengan momen supah pemuda yang jatuh pada tanggal 28 oktober dan memasuki bulan November di tandai dengan hari pahlawan, selain itu di tengah momen yang sangat pas untuk peningkatan kualitas nilai kebangsaan Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang sosial –keagamaan juga baru merayakan milad yang ke- 102. Dari fenomena yang cukup berurutan ini coba kita mengkorelasikan ketiga moment tersebut dalam memaknai dan meng- upgrade nilai kebangsaan yang ada didalam diri kita.
Muhammadiyah dengan perjalan waktu yang cukup panjang berhasil mengukir sejarah pada tiap-tiap generasinya. Keberhasilan-keberhasilan Muhammadiyah dalam menempatkan posisinya sebagai gerakan sosial keagamaan dengan semangat “amar ma’ruf nahi mungkar” banyak sekali membantu bangsa ini dalam menyelesaikan problem keumatan terutama dalam masalah sosial. Keberhasilan Muhammadiyah dalam membantu masalah bangsa telah menempatkan beberapa pioner nya dalam daftar pahlawan nasional, sebut saja K.H Ahmad Dahlan,Siti Walidah (Nyai Ahmad Dahlan) merupakan generasi awal yang mendapat pengakuan dari pemerintah. Sementara di generasi bawahnya yaitu ada jendral Soedirman sebagai alumni Hisbul wathan beliau mampu menjadi masuk ke daftar pahlawan nasional dan jenderal pertama kali di negeri ini.
Dalam memenuhi kader persyarikatan Muhammadiyah sudah mempersiapkannya lewat berbagai Amal usaha yang ada baik di bidang ekonomi, pendidikan, dll. Namun dalam memenuhi kebutuhan kader bangsa dan umat yang zaman selalu bergerak dinamis Muhammadiyah belum mampu menjawab problem umat dan bangsa. Jika pemenuhan kader dalam dua hal ini tidak bisa dipenuhi oleh Muhammadiyah maka gerakan tajdid yang di suarakan Muhammadiyah hanya baru dalam taraf tajdid pergantian pegawai dan pengurus struktural pimpinan saja.

Kepemimpinan ala Muhammadiyah

Muhammadiyah menjadi besar seperti saat ini baik dari segi fisik berupa amal usaha yang tersebar dimana-mana, maupun secara moral yang sangat konsisten terhadap sikap kebangsaan tidak lepas dari pemimpin yang menduduki puncak struktural yang berada didalam muhamadiyah. Keberadaan pemimpin Muhammadiyah baik dalam bidang sosial dan politik banyak membawa arah kebijakan dari bangsa ini. Kegitan sosial dan politik yang berlandaskan kepada ruh kebangsaan untuk kehidupan ummat yang lebih dari penindasaan keadaan pada saat itu.
Bingkai kebangsaan yang di lapisi cahaya islam pembebasan memberikan pemimpin-pemimpi Muhammadiyah menjadi sangat berkarakter dalam kancah sosial dan politik kebangsaan, kepemimpinan yang yang menekankan pada nilai,etika dan prinsip-prinsip kepemimpinan, telah mendobrak kebekuan situasi dan kondisi pada masing-masing era dalam mengatasi problem ummat. Perjuangan untuk ummat secara makro yang di berikan contoh para pendahulu merupakan representasi keberadaan Muhammadiyah ditengah Ummat. Penerjemahan sosial kebangsaan dan politik kebangsaan yang membawa dampak sistemik dalam membantu pemerintah melaksanakan fungsi eksekusi pada masyarakat.
Beranjak kearah sekarang penerjemahan kepemimpinan dalam menjalakan sosial kebangsaan dan politik kebangsaan telah bercampur dan menjadi tafsir yang berbeda. Pemaknaan politik dan sosial kebangsaan saat ini suda tergerus menjadi hal yang saling melengkapi dalam hal kebatilan politik dianggap sebagai perebutan kekuasaan dan sosial adalah bumbu-bumbu mencapai kekuasaan dengan menampilkan wajah yang profetis. Keberadaan generasi Muhammadiyah era sekarang terjebak kedalam situasi dimana politik dan sosial identik dengan hal-hal tersebut. maka dari itu keberadaan Muhammadiyah saat ini hanya pada taraf estafete public servirvice yang sudah merasa cukup pada sudut pandang stuktural menikmati ibadah structural di Muhammadiyah.

Pemuda harapan Muhammadiyah

Dalam criteria kepemimpinan secara tekstual memang Muhammadiyah tidak mempunyai panduan langsung untuk menentukan bagaimana criteria pemimpin yang islami. Pembinaan generasi penerus kejayaan ummat dan Muhammadiyah di gawangi oleh angkatan muda muhamadiyah, yang diharapkan dapat menelurkan ide-ide baru yang fresh sesuai dengan konteks saat ini, selain peran angkatan muda saat ini dapat menjadi pioneer pembela kaum musatdafin melalui gerakan pemberdayaan atau gerakan massa untuk mempengaruhi kebijakan strategis pemerintahan. Dilihat dari pembelaan yang dilakukan oleh angkatan muda Muhammadiyah gerakan pemberdayaan compang-camping saya kira hampir semua ortom melakukan, namun dalam kegiatan mempengaruhi kebijakan strategis pemerintahan elemen ortom mahasiswalah yang sering terlibat dalam menerikan suara-suara kritis di lapangan.
Jika kita mau menilik sejarah pada masa pra kemerdekaan ketika sumpah pemuda di deklarasikan, kaum uda lebih mementingkan kepentingan kolektif kebangsaan dibandingkan dengan kepentinga politik individu atau kelompok. Identitas pemuda saat ini lebih merupakan representasi sebagi sebuah pergerakan di bandingkan sebagi identitas mahasiswa, namun saat ini gerakan pemuda menjadi terpisah berjalan sendiri dan semakin menjauh dari mahasiswa, padahal dulu kalangan pemuda adalah gabungan dari maasiswa aktif dengan alumni maupun pemuda dikarenakan umur.
Semakin menjauhnya peran pemuda sebagai sebuah gerakan hal ini dikarenakan kaum temuda terjebak dalam perebutan ladang kekuasaan di bidang ekonomi-politik. Kesadaran akan perjuangan untuk mewujudkan imaji negara Indonesia yang sejahtera semakin tipis, kegiatan pemuda saat ini tergerus oleh pusaran politik sehingga kesibukan berbagai lahan dalam pinangan parpol telah meninabobokan hati nurani pemuda tehadap permasalahan bangsa dan masyarakat. Selain itu mental membebek terhadap birokratisasi semakin tinggi sehingga ketergantungan tehadap pemerintah sangat besar. Sehingga banyak pemuda saat ini tidak berani menyuarakan kebenaran karena sudah terlalu enak dengan posisi disusui pemerintah dari beberapa hal.
Keberadaan pemuda diatas juga masuk kedalam mental pemuda-pemuda yang ada dalam angkatan muda Muhammadiyah. Dimana angkatan muda Muhammadiyah menjadi anak manis di dalam maupun berada di luar Muhammadiyah. Meminjam istilah prof. Said Agil Siradj angkatan muda sekarang cenderung membebek dan menyusu terhadap birokratisasi baik yang ada di dalam ataupun di luar Muhammadiyah untuk mendapatkan keuntungan posisi ekonomi politik golongan. Sikap membebek inilah yang akan membuat hilangnya independensi ortom menyuarakan kebenaran, walaupun terkadang penyuaraan kebenaran dengan diam jika melihat kebatilan dianggap emas, namun bagi pemuda saat ini diam bukan merupakan emas dalam bingkai ukhuawah islamiah, namun diam tak lebih dari batu hitam di dalam lumpur hitam kemaksistan.
Jika pola menyusu terhadap birokrasi terus dilakukan oleh pemuda saat ini bisa dilihat gambaran Muhammadiyah kedepan hanya merupakan kumpulan orang-orang pengumpul materi yang akan membungkus materi itu dalam bentuk kegiatan sosial islamiah. Organisasi Muhammadiyah yang bergerak semangat amar makruf nahi mungkar akan menjadi tidak relevan lagi karena mental bahan bakar yang di poles adalah singa penghalal segala cara untuk menjalankan roda Muhammadiyah. Jika memang adanya demikian kita perlu berbenah diri untuk menghadapi dan membereskan rumah tangga kita sehingga bibit-bibit singan penghalal segala cara tidak semakin tumbuh subur di ladang Muhammadiyah.
Untuk mengatasi program moral yang terjadi di Muhammadiyah perlu menekankan secara dakwah islam bahwa sesuatu yang baik harus di mulai dengan yang baik, tidak bisa hal buruk bercampur dengan yang baik, yang baik-adalah baik dan yang batil adalah batil. Kebiasaan niat baik baik dengan cara batil atau sebaliknya akan membuat kita kehilangan indepensi untuk mengatakan kebenaran karena kita menjadi pelaku dalam hal kebatilan. Untuk itu angkatan muda Muhammadiyah mencoba mengkoreksi diri dan mulai berpegang tangan karena ditangan kitalah keberadaan Muhammadiyah dan kemajuan bangsa ini berada.

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Salam Anda