Sunday 25 December 2011

GURUKU, SURGAKU

Oleh Eni Putri S

Apa yang terlintas dalam benak kita manakala terdengar kata “ibu” ?

Pastinya akan muncul beribu, bahkan berjuta jawaban dari sebuah kata keramat dari 3 huruf tersebut. Setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan perasaan dan pengalamannya terhadap ibunya masing-masing. Kata-katapun tidak mampu untuk melukiskan semua kasih sayang, pengorbanan, pengabdian dan perjuangannya selama ini.

Pejuang Abadi

Bila kita merunut sejarah, banyak sekali kisah mengenai perjuangan seorang ibu. Salah satunya yaitu kisah Siti Hajar yang berlari-lari dari Sofa ke Marwa, bolak-balik sampai 7x untuk mendapatkan air bagi anaknya yaitu Nabi Ismail AS. Dengan kebesaran Allah, muncullah air dari gesekan telapak kaki Nabi Ismail AS yang sekarang dikenal dengan air Zam-Zam. Atau bahkan kisah tentang ibu kita sendiri, sosok agung yang telah mengandung, melahirkan, dan merawat kita dengan segenap jiwa dan raganya.

Perjuangan seorang ibu tidak berhenti begitu saja manakala kita telah terlahir di dunia. Beliau masih harus menyusui kita selama 2 tahun, memberikan kita makanan, minuman dan pakaian. Menunggui kita semalaman suntuk ketika kita sakit dan senantiasa mendoakan kita dengan tulus di setiap lantunan indah doa-doanya.

Usia yang terus bertambah bukan penghalang bagi seorang ibu untuk terus berkarya dan mengurus keluarga. Beliau akan tetap membantu kita meskipun kita telah berkeluarga. Perjuangan panjang yang hanya akan berakhir ketika malaikat izroil telah menjemputnya.

Guru Terbaik

Ibu adalah guru terbaik yang pernah kita miliki. Beliaulah yang mengajarkan kita untuk mengucapkan kata “ma-ma”, yang mengajarkan kita berdiri dan berjalan, mengajarkan kita cara memegang sendok yang benar dan memasukkan makanan ke dalam mulut, mengajarkan kita bernyanyi dan mengeja alphabet/huruf hijaiyah. Ibu juga yang mengenalkan kita dengan orang dan benda yang ada di sekeliling kita. Semua itu dilakukan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa. Subhanallah….

Sungguh mulianya seorang ibu. Tegakah kita membuatnya marah ? tegakah kita membuatnya menangis ? tegakah kita membuatnya sedih ? tegakah kita melukai hatinya ? tegakah kita meninggalkannya sendirian diusianya yang lanjut ? tegakah kita ?????

Sebagai anak yang berbakti, semestinya kita tidak akan tega melakukan semua itu kepada ibu kita. Wanita yang sangat berjasa dalam hidup kita, yang dibawah kakinya lah terbentang surga kita. Allah sendiri memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada kedua orang tua kita. Sebagaimana firmannya dalam QS. Luqman : 14

“Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya kedalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kebalimu”.

Semoga kita menjadi anak sholeh-sholehah yang senantiasa berbakti dan menjadi kebanggaan orang tua kita.

Untuk para ibu yang kami sayangi, kami mengucapkan :

SELAMAT HARI IBU…..

Semoga Allah senantiasa mencurahkan kasih dan sayangnya kepadamu. Memberikan keberkahan dan ridho disetiap langkahmu. Serta memberikan kekuatan untuk menghadapi kehidupan ini. Amin….

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Salam Anda