Wednesday 11 April 2012

BBM dan Isu yang Tenggelam

Beberapa minggu yang lalu seluruh eleman masyarakat, mahasiswa, dan lembaga swadaya masyarakat berkumpul dan melakukan demonstrasi besar-besaran di gedung pusat pemerintahan. Media massa baik koran, televisi, maupun bulletin hingga jejaring sosial dari facebook hingga twitter seluruhnya ramai oleh wacana kenaikan BBM. Debat panjangpun terjadi dari pihak yang pro dengan yang kontra. Di gedung yang konon katanya gedung perwakilan rakyat, terjadi pula adu argumentasi sebelum mencapai kata sepakat untuk kenaikan harga BBM. Setelah sidang yang bertele-tele dilakukan oleh DPR dengan adu vocal dari para juru bicara Partai yang mengatakan “demi untuk kepentingan rakyat”, “suara partai adalah suara rakyat” yang akhirnya berujung pada kalimat multi interpretasi UU APBN 2012 Pasal 7 ayat 6A yang intinya : “Harga BBM di dalam negeri Indonesia harus mengikuti harga pasar bebas, tapi ditunda 6 bulan kedepan”. Beda kata-kata dengan kalimat legal yang telah tertulis.

Rupanya ada sebuah skenario yang begitu menarik untuk kita gagas setelah BBM ditunda naik. Benarkah sudah saatnya BBM untuk dinaikkan? Bukankah bila negara-negara Asia mau membeli minyak di Iran akan diberi diskon 10-15% dari harga pasaran? Bukankah harga minyak dunia juga berangsur-angsur menurun karena Perancis dan Amerika Serikat mau membuka cadangan minyak mereka?

Bukan barang baru lagi dalam dunia politik bila harus bermain kucing-kucingan. Ada begitu banyak mega kasus di Indonesia ini seperti Antashari, Susno, Anas dengan Hambalangnya, Nazaruddin dengan wisma Atlitnya, Gayus, Century, dan masih banyak lagi isu-isu yang sangat - sangat merugikan Negara. Semoga energi seluruh elemem bangsa tidak terkuras untuk isu kenaikan BBM kemarin dan masih mampu mengawal isu-isu yang tenggelam akibat wacana kenaikan BBM tersebut.

No comments:

Post a Comment

Sampaikan Salam Anda